Representasi Poligami dlm Film Ayat-Ayat Cinta

Tugas Akhir / Skripsi Ilmu Komunikasi
Disusun oleh: Wimardana Hendarto
Program Sarjana Universitas Airlangga
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Penelitian ini menganalisis poligami yang direpresentasikan oleh film Ayat-Ayat Cinta. Fenomena poligami yang semakin marak di masyarakat membuat poligami menjadi suatu hal yang menjadi kontroversi. Ada yang pro poligami dan ada juga yang menentang. Berdasarkan fenomena poligami yang yang banyak muncul di media massa pada umumnya dan di dalam film pada khususnya memunculkan pertanyaan penelitian yaitu bagaimana penggambaran poligami dalam film Ayat-Ayat Cinta. Wacana tentang poligami yang semakin marak sejak kemunculan film Ayat-Ayat Cinta membuat peneliti tertarik untuk menemukan penggambaran seperti apa yang dimunculkan dalam film Ayat-Ayat Cinta. Penelitian ini adalah sebuah penelitian analisis semiotik mengenai poligami yang direpresentasikan oleh film Ayat – Ayat Cinta. representasi merujuk kepada konstuksi segala bentuk media terutama media massa terhadap segala aspek realitas atau kenyataan, seperti masyarakat, objek, peristiwa, hingga identitas budaya. Representasi ini bisa berbentuk kata-kata atau tulisan bahkan juga dapat dilihat dalam bentuk gambar bergerak atau film.
 
Penelitian ini menunjukkan bahwa pelanggengan budaya patriarki besar pengaruhnya terhadap penggambaran poligami di dalam film Ayat-Ayat Cinta. Untuk membentuk representasi wacana poligami di dalam film Ayat-Ayat Cinta, tidak terlepas dari fenomena dan praktik sosial poligami yang terjadi di masyarakat. Islam yang selama ini menjadi satu-satunya acuan dalam hukum berpoligami ternyata masih banyak disalahrtikan. Interpretasi yang multitafsir terhadap ayat Al Qur’an banyak mempengaruhi praktik sosial poligami yang jauh dari keadilan sebagaimana yang seharusnya tercantum di dalam Al Qur’an. Gerakan feminisme muncul untuk mendobrak budaya patriarki sekaligus sebagai bentuk perlawanan atas kesalahan interpretasi teks yang berlanjut secara turun temurun. Hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bahwa poligami digambarkan sebagai sebuah pernikahan yang penuh ketidakadilan serta ketidakharmonisan dengan banyaknya intrik dan permasalahan di dalamnya.